JAKARTA. Rencana pemerintah untuk membawa penyelesaian ambil alih PT Indonesia Asahan Aluminium(Inalum) ke arbitrase internasional dibatalkan. Pemerintah beralasan, penyelesaian melalui arbitrase akan memakan waktu yang lama. Mulai dari 9 bulan sampai 10 tahun. Selain itu, biayanya pun cukup besar. "Tim kecil masih terus berjalan bernegosiasi, pada Senin (21/10) saya akan menghadap Presiden, dan Selasa ke DPR, arahnya kemungkinan tidak akan ke arbitrase," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (18/10). Menurut Hidayat, biaya yang perlu dikeluarkan untuk ke pengadilan arbitrase bisa lebih dari US$ 700 juta. Salah satunya untuk biaya sewa pengacara.
Pemerintah batal bawa masalah Inalum ke Arbitrase
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk membawa penyelesaian ambil alih PT Indonesia Asahan Aluminium(Inalum) ke arbitrase internasional dibatalkan. Pemerintah beralasan, penyelesaian melalui arbitrase akan memakan waktu yang lama. Mulai dari 9 bulan sampai 10 tahun. Selain itu, biayanya pun cukup besar. "Tim kecil masih terus berjalan bernegosiasi, pada Senin (21/10) saya akan menghadap Presiden, dan Selasa ke DPR, arahnya kemungkinan tidak akan ke arbitrase," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (18/10). Menurut Hidayat, biaya yang perlu dikeluarkan untuk ke pengadilan arbitrase bisa lebih dari US$ 700 juta. Salah satunya untuk biaya sewa pengacara.