KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi global maupun ekonomi dalam negeri berimbas pada kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Kementerian Keuangan memproyeksi defisit anggaran akan melebar ke kisaran 2%-2,2% dari PDB pada akhir tahun. Sebelumnya, proyeksi pemerintah defisit anggaran hanya akan mencapai 1,93% dari PDB. Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan, proyeksi pelebaran defisit sebagai konsekuensi dari turunnya penerimaan negara akibat perlambatan aktivitas ekonomi domestik, serta kebijakan pemerintah mempertahankan alokasi belanja negara. “Tapi kita punya batas defisit APBN yang diatur oleh Undang-Undang yaitu maksimum 3%. Pemerintah akan tetap menjaga agar sesuai dengan aturan itu, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran terhadap kesehatan APBN,” tutur Luky, Jumat (25/10).
Pemerintah belum akan mengubah target APBN 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi global maupun ekonomi dalam negeri berimbas pada kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Kementerian Keuangan memproyeksi defisit anggaran akan melebar ke kisaran 2%-2,2% dari PDB pada akhir tahun. Sebelumnya, proyeksi pemerintah defisit anggaran hanya akan mencapai 1,93% dari PDB. Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan, proyeksi pelebaran defisit sebagai konsekuensi dari turunnya penerimaan negara akibat perlambatan aktivitas ekonomi domestik, serta kebijakan pemerintah mempertahankan alokasi belanja negara. “Tapi kita punya batas defisit APBN yang diatur oleh Undang-Undang yaitu maksimum 3%. Pemerintah akan tetap menjaga agar sesuai dengan aturan itu, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran terhadap kesehatan APBN,” tutur Luky, Jumat (25/10).