JAKARTA. Pemerinrah pede dengan realisasi penerbitan utang tahun 2015. Pemerintah belum berminat untuk membuat pembiayaan cadangan (standby loan) baru di tahun ini. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu), Robert Pakpahan mengatakan, hingga tahun lalu pemerintah memiliki standby loan aktif hingga US$ 5 miliar. Jumlah tersebut berasal dari World Bank sebesar US$ 2 miliar, Australia US$ 1 miliar, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) US$ 1,5 miliar, dan Asian Development Bank (ADB) US$ 500 juta.
Pemerintah belum minati pembiayaan siaga baru
JAKARTA. Pemerinrah pede dengan realisasi penerbitan utang tahun 2015. Pemerintah belum berminat untuk membuat pembiayaan cadangan (standby loan) baru di tahun ini. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu), Robert Pakpahan mengatakan, hingga tahun lalu pemerintah memiliki standby loan aktif hingga US$ 5 miliar. Jumlah tersebut berasal dari World Bank sebesar US$ 2 miliar, Australia US$ 1 miliar, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) US$ 1,5 miliar, dan Asian Development Bank (ADB) US$ 500 juta.