JAKARTA. Pemerintah mengaku belum menerima laporan soal larangan mi instan beredar di Taiwan. Namun, pemerintah berharap masalah tersebut tidak berlarut-larut. Yang pasti, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berharap larangan tersebut harus fair dan terbuka. "Kalau ada sesuatu disampaikan teliti bersama-sama apa masalahnya secara objektif," ucap Hatta, Senin (11/10).Asal tahu saja, Taiwan telah menarik produk mi instan bermerk Indomie dari pasar, Jumat (8/10) pekan lalu. Penarikan itu dilakukan karena disinyalir mi instan tersebut mengandung sejumlah bahan yang dilarang. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mie instan yang populer di Indonesia itu. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) selaku produsen sudah membantah pernyataan adanya penggunaan bahan pengawat seperti yang dituduhkan. Hingga saat ini, pemerintah masih menunggu konfirmasi dari Kamar Dagang dan Industri Taiwan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah belum tahu alasan penarikan mi instan
JAKARTA. Pemerintah mengaku belum menerima laporan soal larangan mi instan beredar di Taiwan. Namun, pemerintah berharap masalah tersebut tidak berlarut-larut. Yang pasti, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berharap larangan tersebut harus fair dan terbuka. "Kalau ada sesuatu disampaikan teliti bersama-sama apa masalahnya secara objektif," ucap Hatta, Senin (11/10).Asal tahu saja, Taiwan telah menarik produk mi instan bermerk Indomie dari pasar, Jumat (8/10) pekan lalu. Penarikan itu dilakukan karena disinyalir mi instan tersebut mengandung sejumlah bahan yang dilarang. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mie instan yang populer di Indonesia itu. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) selaku produsen sudah membantah pernyataan adanya penggunaan bahan pengawat seperti yang dituduhkan. Hingga saat ini, pemerintah masih menunggu konfirmasi dari Kamar Dagang dan Industri Taiwan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News