Pemerintah Belum Terima Evaluasi Rencana Pengembangan Masela



JAKARTA. Sampai akhir pekan lalu Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) belum menerima laporan evaluasi rencana pengembangan atau plan of development (POD) lapangan gas Masela yang dioperasikan Inpex Masela Ltd. Padahal Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menjanjikan akan menyerahkannya pekan lalu. "Menerima atau menolak POD kan dilihat dari aspek keekonomian dan keteknikan saja, jadi enggak ada masalah. Tapi laporannya belum sampai ke tangan saya," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Departemen ESDM Evita Herawati Legowo, Senin (17/11). Menurut Evita aspek keekonomian lapangan Masela sangat dipengaruhi oleh lokasi receiving terminal gas alam hasil produksinya nanti. Sejauh ini, Inpex bersama BP Migas sudah membahas tiga alternatif lokasi penampungan yang paling tepat sehingga harganya menjadi sangat ekonomis. Pertama, mengambil lokasi di Darwin, Australia. Kedua menggunakan floating storage yang ditempatkan di Laut Timor, dekat lokasi lapangan berada. Atau alternatif ketiga membangun penampungan di pulau terdekat lapangan yang masih berada dalam wilayah Indonesia. "Yang menjadi masalah sekarang receiving terminal gas alam cair nya di floating atau di darat. Kalau di Darwin itu pemerintah agak keberatan karena bukan wilayah Indonesia sehingga repot mengaturnya. Tapi kalau di Indonesia letaknya masih terlalu jauh lebih baik di offshore," katanya. Evita menegaskan, hanya persoalan lokasi penampungan itulah yang perlu dikaji lebih dalam sebelum pemerintah mengambil keputusan akan menyetujui atau menolak POD tersebut. Pemerintah sendiri sangat berharap Masela bisa segera berproduksi kalau POD nya sudah disetujui. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News