JAKARTA Pemerintah memberikan outlook terbaru soal rupiah yaitu berkisar Rp 11.500-Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 rupiah ditetapkan pada level 10.500 per dollar AS. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan, pihaknya masih terus memantau pergerakan rupiah. Apalagi, pada Februari kemarin terjadi penguatan tajam mata uang garuda, sehingga pemerintah belum bisa mematok rupiah pada pagu tertentu. "Kita lihat risiko pelemahannya. Memang paling aman ada pada range segitu (11.500-12.000)," ujar Andin yang ditemui di kantornya, Rabu (5/3). Nanti, pagu rupiah yang pasti akan disampaikan pemerintah dalam pembahasan APBN-P 2014. Pembahasan APBN-P 2014 sendiri rencananya dilakukan setelah pemilu legislatif bulan April mendatang. Sebagai informasi, pada 19 Februari lalu pemerintah menyampaikan outlook ekonomi terbaru 2014. Rupiah menjadi salah satu asumsi makro yang diberikan outlook terbarunya. Selebihnya, pertumbuhan sebesar 5,8%-6%, inflasi 5,4%-5,7%, ICP US$ 103/barel-US$ 105/barel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah belum tetapkan pagu nilai tukar rupiah
JAKARTA Pemerintah memberikan outlook terbaru soal rupiah yaitu berkisar Rp 11.500-Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 rupiah ditetapkan pada level 10.500 per dollar AS. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan, pihaknya masih terus memantau pergerakan rupiah. Apalagi, pada Februari kemarin terjadi penguatan tajam mata uang garuda, sehingga pemerintah belum bisa mematok rupiah pada pagu tertentu. "Kita lihat risiko pelemahannya. Memang paling aman ada pada range segitu (11.500-12.000)," ujar Andin yang ditemui di kantornya, Rabu (5/3). Nanti, pagu rupiah yang pasti akan disampaikan pemerintah dalam pembahasan APBN-P 2014. Pembahasan APBN-P 2014 sendiri rencananya dilakukan setelah pemilu legislatif bulan April mendatang. Sebagai informasi, pada 19 Februari lalu pemerintah menyampaikan outlook ekonomi terbaru 2014. Rupiah menjadi salah satu asumsi makro yang diberikan outlook terbarunya. Selebihnya, pertumbuhan sebesar 5,8%-6%, inflasi 5,4%-5,7%, ICP US$ 103/barel-US$ 105/barel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News