Pemerintah Berencana Bangun Holding UMKM, Seperti Apa Skemanya?



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berencana membangun holding UMKM, guna meningkatkan ekosistem rantai pasok antara UMKM dengan industri besar.

Hal tersebut diungkap Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12).

Maman mengatakan, rencana pembentukan holding UMKM ini melihat dari apa yang sudah berjalan di sejumlah negara seperti China, India, Jepang dan Korea Selatan.


Baca Juga: TikTok Dilarang, US$24 Miliar Hilang. Bisnis Kecil dan Kreator AS Terancam!

“Kami ingin membangun sebuah ekosistem UMKM yang menyatu antara UMKM dengan industri besarnya dalam konteks rantai pasoknya. Salah satu mediasinya untuk mendorong itu semua dengan membuat yang namanya holding UMKM,” jelas Maman.

Maman menjelaskan, holding UMKM tersebut dirancang dengan menggabungkan 10 sektor strategis. Namun demikian, dia belum bisa menjelaskan secara rinci sektor apa yang bakal disatukan.

Dia bilang, untuk menggodok hal tersebut pihaknya juga akan melibatkan kalangan pengusaha seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan lain sebagainya.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Kredit Menganggur Perbankan Masih Menggunung

“Itu akan kita kaji supaya di dalam holding UMKM itu akan melibatkan satu super ekosistem besar,UMKM kurang lebih sekitar 3.000-4.000 UMKM, dikonsolidasikan oleh satu holding UMKM agar rantai pasoknya terbangun,” jelasnya.

Di samping itu, lanjut Maman, terkait pembiayaan holding UMKM ini nantinya bisa berasal dari pembiayaan oleh pemerintah lewat Badan Layanan Usaha (BLU) atau melalui pihak swasta.

“Karena kan prinsipnya kan ini Business to Business (B2B) dan transparan tentunya, jadi kita akan melibatkan semua pihak,” tandasnya.

Selanjutnya: Sah! Emiten Prajogo Pangestu Petrosea (PTRO) Stock Split dengan Rasio 1:10

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 16-23 Desember 2024, Sampo Diskon Rp 24.500

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .