Pemerintah berencana kurangi frekuensi penerbangan



JAKARTA. Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan angkat bicara soal padatnya frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Menurut Dahlan, padatnya frekuensi penerbangan di Bandara Soetta akibat banyaknya jadwal penerbangan maskapai penerbangan di Tanah Air.

Karena itu, Dahlan mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi pengurangan frekuensi penerbangan sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut.


Dahlan menilai, saat ini frekuensi penerbangan di Bandara Soetta sangat padat sehingga tidak efisien bagi calon penumpang yang kerap harus menunggu lama jadwal keberangkatannya. 

"Misalnya saja, penerbangan ke Lampung dengan pesawat Garuda menempuh waktu 40 menit. Tetapi, penumpang harus menunggu keberangkatan hingga 40 menit juga," tutur Dahlan di Jakarta, Kamis (14/11). 

Menurut Dahlan, dengan frekuensi penerbangan yang terlalu banyak, akan berimbas kepada padatnya runway di bandara. Akibatnya, keterlambatan penerbangan tidak dapat dihindari.

"Apa gunanya penerbangan setiap setengah jam ada, tapi runway-nya juga antre lebih dari setengah jam," jelasnya. 

Dia memberi contoh, seperti penerbangan Medan-Jakarta yang saat ini terlalu banyak. Padahal, jadwal ini dapat dialihkan ke rute penerbangan lain.

“Jadi, perlu adanya tindakan yang berani dan tegas dengan memangkas frekuensi penerbangan dan adanya kerjasama satu dengan yang lainnya,” imbuh dia.

Selain itu lanjut Dahlan, untuk mendukung pemangkasan frekuensi penerbangan tersebut harus ada rencana panjang yang perlu dilakukan maskapai penerbangan, yaitu dengan mengganti pesawat berbadan besar, sehingga dapat mengangkut penumpang lebih banyak dengan pesawat yang lebih sedikit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan