KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menghentikan ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) sebagai bagian dari rencana hilirisasi industri sawit. Sebagai gantinya, CPO harus diolah terlebih dahulu menjadi produk bernilai tambah, seperti kosmetik, mentega, dan biodiesel. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, rencana tersebut dapat membawa dampak positif dalam jangka panjang. Pasalnya, produk turunan CPO dapat meningkatkan nilai jual yang pada akhirnya dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Meskipun begitu, untuk mewujudkan rencana tersebut, para perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur yang kuat dari segi hilir sehingga serapan produksi CPO dapat dikelola secara optimal.
"Apabila hal tersebut terjadi, saya melihat adanya potensi kenaikan harga bagi produk subtitusi maupun CPO itu sendiri," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (15/10). Baca Juga: Krisis Energi di China dan India Bisa Pacu Ekspor RI Terlebih lagi, kebutuhan maupun permintaan atas CPO masih tergolong besar. Nah, upaya penurunan ekspor CPO ini nantinya bakal menekan pasokan CPO yang dijual ke luar negeri sehingga dapat berefek positif terhadap pergerakan harga jualnya ke depan. Bernada serupa, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas berpendapat, misi hilirisasi industri sawit pemerintah akan berefek positif ke emiten dalam jangka panjang. Akan tetapi, dalam jangka pendek, dampaknya bisa jadi negatif. "Larangan tersebut akan menurunkan penjualan CPO terlebih dahulu, mengingat perusahaan perlu mencari target konsumen baru di pasar domestik," ucap Sukarno. Ekspor produk turunan CPO juga akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Indonesia. Pasalnya, sumber daya CPO yang berlimpah membuat produk turunan CPO dari Indonesia memiliki harga jual yang lebih ekonomis dibanding negara pesaing lainnya. Untuk ke depannya, Sukarno memperkirakan, harga CPO masih berpeluang melanjutkan kenaikan. Namun, dalam jangka pendek hingga menengah, koreksi wajar dapat terjadi karena harganya sudah naik signifikan.