KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dalam buku Nota Keuangan RAPBN 2026, berencana menarik utang baru dengan jumlah yang besar, mencapai Rp 781,87 triliun. Angka penarikan utang baru tersebut terbilang tinggi, mendekati level penarikan utang pada masa pandemi 2021 yang mencapai Rp 870,5 triliun. Penarikan utang tahun depan oleh pemerintah mayoritas akan dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), dengan asumsi suku bunga SBN 10 tahun ditetapkan sebesar 6,9% dalam RAPBN 2026. Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai risiko utang pemerintah tetap perlu diantisipasi, terutama karena kondisi suku bunga global yang masih bisa berubah.
Pemerintah Berencana Tarik Utang Baru Rp781 Triliun pada 2026, Ekonom Ingatkan Risiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dalam buku Nota Keuangan RAPBN 2026, berencana menarik utang baru dengan jumlah yang besar, mencapai Rp 781,87 triliun. Angka penarikan utang baru tersebut terbilang tinggi, mendekati level penarikan utang pada masa pandemi 2021 yang mencapai Rp 870,5 triliun. Penarikan utang tahun depan oleh pemerintah mayoritas akan dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), dengan asumsi suku bunga SBN 10 tahun ditetapkan sebesar 6,9% dalam RAPBN 2026. Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai risiko utang pemerintah tetap perlu diantisipasi, terutama karena kondisi suku bunga global yang masih bisa berubah.
TAG: