KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah berharap inflasi pangan bisa terkendali pada April 2024, setelah inflasi pangan pada April mencatat rekor tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Sebagaimana yang sudah diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi komponen harga bergejolak atau inflasi pangan pada Maret 2024 sebesar 10,33% YoY. Inflasi pangan ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2022 atau 20 bulan terakhir, yang tercatat sebesar 8,93% YoY.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan, tingginya inflasi pangan saat ini, didorong peningkatan harga beras yang masih berlangsung meskipun tekanannya mulai berkurang.
Baca Juga: Inflasi Pangan Dinilai Sulit Turun ke Bawah 8% pada Tahun Ini Dia berharap, inflasi pangan akan melandai pada April sejalan dengan adanya optimalisasi penyerapan panen yang mulai berlangsung akhir Maret ini. Menurutnya, penyerapan panen raya bisa mendorong penurunan harga beras ke level yang seperti diharapkan. Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan Penugasan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung bagi peternak mandiri
layer yang diharapkan dapat segera menstabilkan harga daging dan telur ayam. Selain memantau penyerapan panen raya, pemerintah juga terus memantau perkembangan harga utamanya pangan strategis. “Beberapa komoditas mengalami tren penurunan harga pada minggu terakhir Maret seperti beras, daging ayam ras, aneka cabai dan telur ayam, dan diharapkan akan tetap terkendali sepanjang April ini,” tutur Ferry kepada Kontan, Selasa (2/4). Ferry menambahkan, kebijakan pengendalian inflasi pada tahun 2024 tetap dilakukan melalui bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil dengan implementasi strategi kebijakan 4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunkasi Efektif.
Baca Juga: Inflasi Pangan Capai 10,33% pada Maret, Rekor Tertinggi dalam 20 Bulan Terakhir Ia menjelaskan, aspek keterjangkauan harga misalnya, akan dilakukan melalui upaya stabilisasi harga yang dilakukan secara konsisten di tingkat nasional maupun di berbagai daerah yang telah berhasil menahan kenaikan inflasi yang lebih tinggi. Contohnya melalui penyaluran SPHP, operasi pasar, dan pemberian bantuan pangan. Sementara itu, terkait menghadapi dampak fenomena El Nino, Pemerintah akan melakukan pemantauan khusus pada daerah sentra holtikultura seperti daerah sentra cabai di sebagian besar Jawa Timur dan Sumatera Utara, sentra bawang merah di Brebes dan daerah lainnya.
Daerah-daerah ini nantinya, lanjut Ferry akan diberikan perhatian lebih untuk memastikan produksi tetap berjalan baik. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian juga terus berkoordinasi untuk melakukan managemen tanam yang disesuaikan dengan prediksi BMKG termasuk bagaimana menjadwalkan agar tanam dan panenya tepat berdasarkan peta peta yang sudah di prediksi BMKG. “Dengan berbagai upaya yang telah dan akan terus ditempuh serta perkembangan saat ini, inflasi tahun 2024 diperkirakan akan tetap terjaga dalam rentang sasaran 2,5±1%,” harap Ferry. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .