Pemerintah beri penghargaan ke perusahaan kebun



JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penghargaan kepada perusahaan perkebunan Riau Andaan Pulp and Paper (RAPP). Penghargaan tersebut diberikan karena dinilai berhasil menerapkan keselamatan dan kesejahteraan kerja (SMK3). RAPP melalui sepuluh estate berhasil meraih pengharaan tertinggi bendera emas (golden flag) atas penerapan SMK3.

Direktur RAPP Rudy Fajar mengatakan ada sepuluh perusahaan yang meraih bendera emas tersebut. Mereka adalah RAPP, Forestry Division (Estate Cerenti), RAPP Forestry Division (Estate Logas), RAPP Forestry Divison (estate Pelalawan), RAPP Forestry Division (Estate Mandau), RAPP Forestry Divison (estate Meranti), RAPP Forestry Division (Estate Teso), RAPP Forestry Division (Estate Ukui), RAPP Forestry Division (Pelalawan), RAPP Forestry Division HO, RAPP Forestry Division (Estate BAserah), dan RAPP Forestry Division (estate Langgam).

Ia bilang, semua anak perusahaan berhasil memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan pemerintah dalam penerapan SMK3. Semuanya ada 166 kriteria. Dalam semua lini kegiatannya, beber Rudy, ia mengkaim RAPP selalu memprioritaskan keselamatan kerja di seluruh wilayah konsesinya. Keberhasilan yang dicapai saat ini adalah bukti apresiasi dan kerja keras seluruh karyawan dalam menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.


Rudy menjelaskan, selama ini, perusahaan menerapkan pola keselamatan yang terintegrasi dalam operasi, unit-unit dan menjadi tanggung jawab semua pihak. “Keselamatan kerja juga erat kaitannya dengan penguasaan ilmu, pengetahuan yang logis dan sistematis, serta teknologi yang sesuai sehingga dapat menekan segala risiko yang mungkin terjadi,” ujarnya, Jumat (11/9).

Dia mengatakan, upaya itu juga tidak lepas dari komitmen perusahaan yang menjadikan karyawan sebagai aset sehingga harus dilindungi. Produsen pulp dan kertas tersebut juga menerapkan standar tinggi bagi kontraktor untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Saat ini, RAPP memperkerjakan 5.000 tenaga kerja langsung dan lebih dari 90.000 tenaga kerja tidak langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie