Pemerintah Beri Peringatan, Harga Batubara Termal China Merosot 7,5%



KONTAN.CO.ID - Harga batubara termal berjangka China merosot 7,5% pada Kamis (10/2), setelah Beijing memperingatkan perusahaan tambang agar tidak menaikkan harga dan menegaskan kembali akan memastikan pasokan yang cukup untuk menstabilkan pasar.

Mengutip Reuters, harga batubara termal berjangka paling aktif di Zhengzhou Commodity Exchange turun 3,5% ke posisi 836,2 yuan per ton pada pukul 03.30 GMT, setelah jatuh hingga 7,5% pada satu titik.

Namun, harga batubara termal tersebut masih naik 24% pada tahun ini, masih kurang dari setengah harga tertinggi yang pernah dicapai selama krisis listrik pada Oktober tahun lalu.


Sementara harga batubara kokas berjangka yang paling banyak diperdagangkan di Dalian Commodity Exchange DJMcv1 turun 5,4%.

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Memanas pada Awal Tahun Ini

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) memanggil beberapa produsen batubara pada Rabu (9/2), mendesak mereka untuk melanjutkan pasokan sesegera mungkin.

Selain itu, NDRC meminta otoritas lokal untuk memperkuat pengawasan dan menjaga harga batubara dalam kisaran yang wajar.

Peringatan itu adalah yang terbaru dari serangkaian langkah untuk menghindari krisis pasokan lain seperti yang melanda akhir tahun lalu, yang mengarah pada penjatahan listrik yang meluas dan rekor harga batubara.

"Langkah NDRC adalah untuk mendinginkan harga di masa depan," kata konsultan senior Wood Mackenzie Yu Zhai, Kamis (10/2), kepada Reuters.

Baca Juga: Larangan Ekspor Batubara Mendadak dan Sementara Indonesia, Berdampak Jangka Panjang

"Kami berharap, (pemerintah) mendorong tambang untuk melanjutkan operasi setelah liburan Tahun Baru Imlek untuk meningkatkan produksi domestik guna menstabilkan harga (spot) Qinhuangdao segera," ujarnya.

Harga batubara termal Qinhuangdao adalah 1.010 yuan per ton pada Rabu (9/2), naik lebih dari 26% tahun ini, menurut Shanghai Steelhome Information Technology.

Total persediaan batubara di pelabuhan-pelabuhan utama China berada di 46,88 juta ton, terendah dalam setahun, sebelum liburan Imlek bergulir pada 31 Januari, menurut data Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China.

Produksi batubara oleh badan usaha milik negara (BUMN) pusat melebihi 1 miliar ton pada tahun 2021, rekor tertinggi, Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Negara (SASAC) mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis (10/2).

Editor: S.S. Kurniawan