Pemerintah berjanji akan evaluasi protokol bilateral ACFTA



JAKARTA. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan bakal mengevaluasi hasil kesepakatan pertemuan bilateral antara China-Indonesia yang dibuat di Yogyakarta terkait ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Sehubungan kedatangan Perdana Menteri China Y.M. Wen Jiabao ke Indonesia.

"Evaluasi hasil pertemuan di Yogyakarta," katanya Kamis (28/4). Meski demikian, evaluasi yang dilakukan sifatnya strategis bukan secara teknis. Artinya pemerintah akan mendorong secara bilateral agar tercipta perdagangan yang berimbang. Mungkin salah satu contohnya dengan menandatangani bilateral agreement to trade economic antara Menteri Perdagangan Indonesia dengan China.

"Dalam hal ini memperkuat dan mengurangi negatif yang ada antara lain kalau ada masalah bagaimana ditindaklanjuti. Kesepakatan dari tahun lalu sebagian sudah jalan sebagian lagi belum jalan," katanya.


Nantinya diharapkan dengan penandatanganan ini akan memperkuat mekanisme kerjasama dan juga mendorong arahan politik dari kedua negara. Sehingga dapat ditindaklanjuti bersama dalam rangka mencapai perdagangan yang berimbang.

Mari berharap nantinya akan ada target baru terkait penandatanganan ini khususnya nilai perdagangan. "Di tingkatnya sekarang targetnya saja sudah US$ 36 miliar kalau tahun lalu targetnya US$ 50 miliar. Itu akan ditingkatkan jadi ini tercapai sebelum waktunya kita akan mendapat target baru. Tapi dalam target baru kita sepakati harus berimbang dan berkelanjutan supaya tidak timpang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.