KONTAN.CO.ID - Pemerintah berniat mengimpor gas alam cair (Liquifed Natural Gas/LNG) dari Singapura. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, impor LNG berasal dari Keppel Offshore & Marine, perusahaan asal Singapura. Perusahaan itu menawarkan gas alam cair dengan harga yang murah, yaitu sekitar US$ 3,8 per MMBTU. "Impor dari mana saja kan kalau murah," terangnya di kantornya, Senin (21/8). Menurut Luhut, ada dua kemungkinan skema yang akan dibentuk dari Keppel Offshore & Marine. Yakni impor maupun swap. Adapun, rencananya LNG tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 500 Megawatt (MW). "Itu ada dua pilihan kita, ada swap ada impor. Swap bisa juga, tempat listrik mereka ada dua, ada tiga kelompok, empat kelompok satu lagi ada di Gorontalo," ungkapnya.
Pemerintah berniat impor LNG dari Singapura
KONTAN.CO.ID - Pemerintah berniat mengimpor gas alam cair (Liquifed Natural Gas/LNG) dari Singapura. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, impor LNG berasal dari Keppel Offshore & Marine, perusahaan asal Singapura. Perusahaan itu menawarkan gas alam cair dengan harga yang murah, yaitu sekitar US$ 3,8 per MMBTU. "Impor dari mana saja kan kalau murah," terangnya di kantornya, Senin (21/8). Menurut Luhut, ada dua kemungkinan skema yang akan dibentuk dari Keppel Offshore & Marine. Yakni impor maupun swap. Adapun, rencananya LNG tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 500 Megawatt (MW). "Itu ada dua pilihan kita, ada swap ada impor. Swap bisa juga, tempat listrik mereka ada dua, ada tiga kelompok, empat kelompok satu lagi ada di Gorontalo," ungkapnya.