Pemerintah Bidik Devisa Pariwisata US$ 22,1 Miliar pada 2025



KONTAN.CO.ID-JAKARTA Tren kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun depan diperkirakan mengalami peningkatan signifikan, yang akan berkontribusi besar terhadap devisa pariwisata Indonesia.

Pemerintah menargetkan nilai devisa pariwisata pada tahun 2025 mencapai US$ 22,1 miliar, naik dari baseline tahun 2023 sebesar US$ 14,63 miliar. Target tersebut juga lebih tinggi dibanding outlook tahun 2024 yang diproyeksikan sebesar US$ 17,64 miliar.

Target ambisius ini tertuang dalam dokumen Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).


Baca Juga: Kemenhub Pastikan Kesiapan Transportasi Hadapi Libur Sekolah dan Idul Adha 2024

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menegaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, kebijakan pariwisata akan difokuskan pada penguatan penerapan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Kebijakan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Untuk mendukung pencapaian target devisa, pemerintah telah merancang berbagai program. Di antaranya, memberikan insentif bagi pengembangan destinasi wisata tematik yang memiliki pasar wisatawan global.

Selain itu, pemerintah akan menerapkan pariwisata berkelanjutan di destinasi pariwisata serta mendorong pembangunan pariwisata melalui dukungan skema dan sumber pembiayaan alternatif seperti blended finance.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Pangandaran yang Estetik, Pernah ke Green Canyon?

Angela menyampaikan dalam Rapat DPR RI pada Rabu (5/6) bahwa fokus pengembangan kepariwisataan Indonesia ke depan adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Dengan target devisa pariwisata sebesar US$ 22,1 miliar, kedepannya fokus pengembangan kepariwisataan Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," ujar Angela.

Selain itu, kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga diharapkan meningkat. Pada tahun 2025, kontribusi PDB Pariwisata ditargetkan mencapai 4,6%. Pemerintah optimis bahwa pemulihan perjalanan global akan menjadi faktor pendorong utama kinerja sektor pariwisata di tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .