Pemerintah Bidik Reaktivasi Rel hingga 12.000 Km, Rute Cianjur-Bandung jadi Prioritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan peta jalan untuk memperkuat infrastruktur transportasi rel di Indonesia. Targetnya, jaringan rel kereta api yang beroperasi akan ditingkatkan secara signifikan melalui program reaktivasi.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, saat ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI baru mengoperasikan sekitar 7.000 kilometer (km) rel. Ke depan, pemerintah membidik angka tersebut melonjak hingga 12.000 km.

"Sesuai arahan Pak Presiden Prabowo, kita ingin mereaktivasi hingga 12.000 km rel kereta di seluruh wilayah," ujar AHY saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Selasa (23/12/2025).


AHY menegaskan, urgensi dari perluasan jaringan rel ini bukan sekadar untuk mobilitas penumpang, melainkan untuk memperkuat tulang punggung logistik nasional. Kereta barang diproyeksi sebagai kunci untuk menekan biaya logistik yang masih tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Penumpang Moda Transportasi Naik pada Oktober 2025, Kecuali Angkutan Laut Domestik

Menurut AHY, ketergantungan angkutan barang pada jalan raya selama ini memicu inefisiensi. Dengan reaktivasi jalur lama, diharapkan beban jalan raya berkurang dan distribusi barang serta jasa menjadi lebih produktif dan efisien.

Sejalan dengan ambisi tersebut, Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin membeberkan bahwa pihaknya telah memetakan rute-rute prioritas untuk segera dihidupkan kembali. Fokus utama saat ini tertuju pada wilayah Jawa Barat yang memiliki tingkat kemacetan kendaraan bermotor yang tinggi.

"Prioritas pertama kita adalah jalur-jalur lama yang lalu lintas kendaraan bermotornya sudah sangat padat (crowded), seperti rute Cianjur menuju Bandung," kata Bobby.

Baca Juga: Tambahan Anggaran Kemenhub Rp 2,74 Triliun, Sebaiknya untuk Subsidi Transportasi

Selain jalur Cianjur-Bandung, KAI juga membidik reaktivasi jalur Bandung ke arah selatan, yakni rute Soreang hingga Ciwidey. 

Bobby menjelaskan, pemilihan rute ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk mengurai kemacetan sekaligus menghidupkan kembali konektivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Terkait teknis pelaksanaan, Bobby memastikan bahwa proses reaktivasi akan lebih fokus pada pemanfaatan jalur lama. 

"Trasenya itu menggunakan grondkaart (peta tanah) milik KAI," tambahnya.

Baca Juga: BPS: Jumlah Penumpang Seluruh Moda Transportasi Naik, Kecuali Angkutan Penyeberangan

Selanjutnya: Target Rumah Subsidi 2026 Dinilai Stagnan, Perlu Skema Kombinasi

Menarik Dibaca: Pasar Kian Ambles, PIPPIN Justru Melejit ke Puncak Kripto Top Gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News