KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah diwanti-wanti untuk fokus dalam mengatasi permasalahan masyarakat kelas menengah yang menurun dalam 10 tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah masyarakat kelas menengah terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta. Jumlah tersebut terus menurun hingga pada 2024 mencapai 47,85 juta. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin menilai, Indonesia harus belajar dari negara lain seperti Amerika Latin, yang mana negara tersebut mengalami kekosongan masyarakat kelas menengah.
Pemerintah Bisa Belajar dari Amerika Latin Dampak Buruk Hilangnya Kelas Menengah
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah diwanti-wanti untuk fokus dalam mengatasi permasalahan masyarakat kelas menengah yang menurun dalam 10 tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah masyarakat kelas menengah terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta. Jumlah tersebut terus menurun hingga pada 2024 mencapai 47,85 juta. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin menilai, Indonesia harus belajar dari negara lain seperti Amerika Latin, yang mana negara tersebut mengalami kekosongan masyarakat kelas menengah.