Pemerintah buat parameter kesuksesan dwelling time



JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman akan membuat parameter masalah untuk mengukur kesuksesan penurunan waktu bongkar muat barang di pelabuhan atau dwelling time. Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim mengatakan, daftar masalah yang saat ini sedang disusun dan akan diselesaikan awal Oktober nanti.

Daftar tersebut akan berisi masalah penghambat dwelling time yang harus segera diselesaikan oleh pelabuhan. Kalau tidak diselesaikan dalam waktu tertentu, pemerintah akan mengambil tindakan tegas.

"Parameter diserahkan ke mereka, ketika kami datang kepala pelabuhan sudah punya daftar yang harus diselesaikan, kalau tidak selesai, copot, ganti dengan yang bisa selesaikan," kata Luhut di Komplek Istana Negara, Selasa (20/9).


Waktu bongkar muat di sejumlah pelabuhan sampai saat ini masih lama. Untuk Pelabuhan Belawan saja, berdasarkan data yang dimiliki Presiden Joko Widodo, sampai saat ini rerata waktu yang diperlukan untuk bongkar muat barang masih mencapai tujuh hari. Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Priok, waktunya masih mencapai tiga hari.

Luhut mengatakan, tingginya waktu bongkar muat barang di pelabuhan tersebut terjadi karena selama ini pelaksana di lapangan masih belum serius melakukan perbaikan. "Jadi seperti yoyo, ketika diperiksa bagus, kalau tidak ya tidak," katanya.

Menurut Luhut, dengan parameter yang dibuat tadi, pemerintah tidak akan main- main. Dia menyatakan, akan selalu mengecek secara berkala perbaikan waktu bongkar muat barang di pelabuhan. "Tidak tahu modelnya inspeksi mendadak atau apa, intinya kami akan cek sewaktu- waktu tanpa memberi tahu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini