Pemerintah Buka Kesempatan Eksplorasi Baru Cari Cadangan Nikel Tambahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka seluas-luasnya kesempatan bagi pihak yang berminat melakukan eksplorasi baru demi meningkatkan cadangan nikel di Tanah Air.

Pasalnya, setelah ditelisik, stok bijih nikel di dalam negeri tidak cukup hingga 10 tahun lagi jika tidak ditemukan cadangan baru.

Menurut data dari Badan Geologi, per Desember 2020, sumber daya nikel yang masih tersedia sebesar 13,7 miliar ton bijih, dengan total cadangan terbukti sebesar 4,6 miliar ton bijih.


Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengatakan, pemerintah membuka kesempatan bagi pihak lain untuk mengembangkan semua komoditas mineral maupun batubara di Indonesia.

“Baik itu melalui lapangan yang sudah ada, maupun yang masih hijau (green field) atau di daerah yang belum dieksplorasi,” ujar Irwandy saat ditemui di Menara Kompas, Selasa (3/10).

Baca Juga: Kadin Minta Pemerintah Perjelas Kebijakan dan Tata Kelola Komoditas Mineral Kritis

Pemerintah berharap ada perusahaan yang masuk untuk eksplorasi di green field untuk menambah cadangan mineral di dalam negeri.

Dari sisi pelaku usaha, Direktur Utama Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan, eksplorasi green field membutuhkan biaya yang mahal.

“Peluang keberhasilan tergantung, tetapi bisa saja gagal untuk itu kita swasta siap saja, tetapi harus ada kompensasi jika gagal, bagaimana insentif ini,” ujarnya dalam kesempatan sama.

Menurutnya, eksplorasi untuk menemukan cadangan mineral tambahan, khususnya nikel sangatlah penting. Beberapa pihak mengkhawatirkan, 10 tahun lagi Indonesia kehabisan nikel yang bernilai ekonomi dan dapat ditambang.

“Bisa saja ada nikel tetapi tidak memungkinkan ditambang,” ujar Alexander.

Selain soal kompensasi, Alexander juga meminta agar pemerintah menjabarkan hitung-hitungan risiko dari eksplorasi baru di wilayah green field tersebut.

Baca Juga: Smelter Makin Menjamur, Pengusaha Rebutan Bijih Nikel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat