Pemerintah Buka Opsi Subsidi Baterai untuk Konversi Motor Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengakui membuka subsidi baterai untuk menyokong konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik. 

“(Soal subsidi baterai) menjadi salah satu ada beberapa kan opsi-opsi,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (5/12). 

Arifin menjelaskan, program konversi motor listrik ini menyasar kendaraan yang umurnya sudah di atas 10 tahun.  Perkiraan biaya konversi Rp 15 juta per unit di mana komponen biaya termahal ialah baterai sekitar Rp 7,5 juta. 


Baca Juga: Hampir Tutup Tahun 2022, Begini Kelanjutan Rencana Akuisisi Gesits oleh IBC

“Bisa gak baterai ini dipikirkan untuk digendong itu kan bisa memangkas biaya konversi menjadi separuhnya. Memang kami sudah survey ke masyarakat kasih kuesioner kalau (biaya konversi) Rp 5 juta sampai Rp 6 juta tidak keberatan,” ujarnya. 

Jika konversi motor listrik semakin ramai, Arifin menyatakan, industri komponen dalam negeri juga akan semakin banyak dan UMKM perbengkelan akan dibina melalui pelatihan. 

Sampai dengan saat ini Arifin belum bisa buka-bukaan mengenai mekanisme subsidi kendaraan listrik ini. Dia hanya bilang, alokasi subsidi akan ditentukan oleh Kementerian Keuangan yang tentu mempertimbangkan manfaatnya secara makro ekonomi.  

Sedikit kilas balik, baru-baru ini pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sedang merancang skema subsidi untuk membiayai pembelian motor listrik. Rencananya subsidi tersebut senilai Rp 6,5 juta per unit motor listrik. 

Baca Juga: Ini Mimpi Jokowi Soal Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Merespon hal ini, Kementerian ESDM mau mendorong subsidi ini untuk program konversi motor listrik. 

Kementerian ESDM telah menargetkan dapat mengkonversi 1.000 motor listrik di sepanjang 2022 setelah berhasil melakukan konversi 100 unit di 2021. Namun sampai dengan September 2022, baru ada 120 unit motor yang dikonversi dan diuji coba untuk jarak 10.000 kilometer. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .