JAKARTA. Tak hanya menghimbau perusahaan swasta, pemerintah juga meminta perusahaan pelat merah untuk bertransaksi menggunakan rupiah jika dilakukan di dalam negeri. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, kebutuhan valuta asing oleh perusahaan pelat merah tergolong tinggi. Oleh karenanya, dalam kegiatan sehari-hari, berbagai perusahaan BUMN harus meminimalkan penggunaan valas. Kalaupun perusahaan itu harus menggunakan valas karena kegiatan ekspor-impor, harus dilakukan dengan lindung nilai alias hedging. Salah satu perusahaan BUMN yang menggunakan valas cukup tinggi adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir mengatakan, pihaknya hanya menggunakan valas ketika melakukan transaksi ekspor-impor saja.
Pemerintah BUMN ikut memperkuat rupiah
JAKARTA. Tak hanya menghimbau perusahaan swasta, pemerintah juga meminta perusahaan pelat merah untuk bertransaksi menggunakan rupiah jika dilakukan di dalam negeri. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, kebutuhan valuta asing oleh perusahaan pelat merah tergolong tinggi. Oleh karenanya, dalam kegiatan sehari-hari, berbagai perusahaan BUMN harus meminimalkan penggunaan valas. Kalaupun perusahaan itu harus menggunakan valas karena kegiatan ekspor-impor, harus dilakukan dengan lindung nilai alias hedging. Salah satu perusahaan BUMN yang menggunakan valas cukup tinggi adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir mengatakan, pihaknya hanya menggunakan valas ketika melakukan transaksi ekspor-impor saja.