KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan berencana melakukan percepatan belanja pada awal tahun 2026. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menghindari penumpukan belanja di akhir tahun yang kerap kali terulang. Kepala Ekonom BCA David Sumual menghitung, percepatan belanja tersebut maka kebutuhan anggaran pada kuartal I 2026 dapat bertambah kisaran Rp 100 triliun hingga Rp 190 triliun, dari kuartal I-2025. Sebagai gambaran, pada kuartal I-2025 belanja negara mencapai Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari target, sedangkan realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 413,2 triliun. Artinya, bila ada tambahan belanja negara Rp 100 triliun, pemerintah setidaknya harus menyiapkan dana Rp 720 triliun atau 18,74% dari target Rp 3.842,7 triliun, untuk pembiayaan kuartal I 2026.
Pemerintah Butuh Anggaran Rp 720 Triliun Untuk Percepatan Belanja Awal 2026
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan berencana melakukan percepatan belanja pada awal tahun 2026. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menghindari penumpukan belanja di akhir tahun yang kerap kali terulang. Kepala Ekonom BCA David Sumual menghitung, percepatan belanja tersebut maka kebutuhan anggaran pada kuartal I 2026 dapat bertambah kisaran Rp 100 triliun hingga Rp 190 triliun, dari kuartal I-2025. Sebagai gambaran, pada kuartal I-2025 belanja negara mencapai Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari target, sedangkan realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 413,2 triliun. Artinya, bila ada tambahan belanja negara Rp 100 triliun, pemerintah setidaknya harus menyiapkan dana Rp 720 triliun atau 18,74% dari target Rp 3.842,7 triliun, untuk pembiayaan kuartal I 2026.
TAG: