KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) mencatatkan Jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 di Indonesia dicatatkan sebanyak 28 juta orang, selain itu jumlah penduduk yang dikenal dengan Base of Pyramid (BOP) masih berjumlah 71% dari penduduk di Tanah Air. Namun masih ada sejumlah tantangan yang ADB nilai masih perlu diselesaikan pemerintah. Tantangan tersebut di antaranya kesenjangan infrastruktur, pendidikan perlindungan di bidang kesehatan dan sosial, permasalahan urbanisasi. Dalam perkembangan, ADB melihat Indonesia butuh meningkatkan bisnis inklusif untuk menekan jumlah penduduk berpendapatan penduduk miskin dan BOP. Asisten Deputi Fasilitas Sistem Logistik dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erwin Raza bilang, penduduk miskin dan BOP di Indonesia lebih banyak di sektor informal, maka itu bisnis inklusif bisa menjadi jalan keluar dalam menggerakkan sektor informal. Lantaran, menggerakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saja tidak cukup dilakukan.
Pemerintah cari jalan tingkatkan bisnis inklusif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) mencatatkan Jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 di Indonesia dicatatkan sebanyak 28 juta orang, selain itu jumlah penduduk yang dikenal dengan Base of Pyramid (BOP) masih berjumlah 71% dari penduduk di Tanah Air. Namun masih ada sejumlah tantangan yang ADB nilai masih perlu diselesaikan pemerintah. Tantangan tersebut di antaranya kesenjangan infrastruktur, pendidikan perlindungan di bidang kesehatan dan sosial, permasalahan urbanisasi. Dalam perkembangan, ADB melihat Indonesia butuh meningkatkan bisnis inklusif untuk menekan jumlah penduduk berpendapatan penduduk miskin dan BOP. Asisten Deputi Fasilitas Sistem Logistik dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erwin Raza bilang, penduduk miskin dan BOP di Indonesia lebih banyak di sektor informal, maka itu bisnis inklusif bisa menjadi jalan keluar dalam menggerakkan sektor informal. Lantaran, menggerakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saja tidak cukup dilakukan.