JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan mencari pinjaman untuk membiayai pembangunan bendungan, Maklum, dari total kebutuhan dana untuk membangun 65 bendungan hingga tahun 2022 yang mencapai Rp 79,5 triliun, pemerintah hanya bisa mengalokasikan dana Rp 58,5 triliun. Ni Made Sumiarsih, Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera, mengatakan, pemerintah akan mencari pinjaman untuk menambal kekurangan anggaran pembangunan bendungan sebesar Rp 21 triliun. Menurutnya, Kementerian PU-Pera telah mengajukan usulan pinjaman ke Islamic Development Bank (IDB) sebesar US$ 258 juta. "Sudah lama diusulkan ke IDB, tetapi belum ada kelanjutannya dari IDB," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (26/5). Selain ke IDB, Kementerian PU-Pera juga mengajukan pinjaman ke pemerintah China sebesar US$ 925 juta. Untuk usulan pinjaman itu, saat ini pengajuannya masih menunggu persetujuan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah China dan pemerintah Indonesia.
Pemerintah cari pinjaman biayai proyek bendungan
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan mencari pinjaman untuk membiayai pembangunan bendungan, Maklum, dari total kebutuhan dana untuk membangun 65 bendungan hingga tahun 2022 yang mencapai Rp 79,5 triliun, pemerintah hanya bisa mengalokasikan dana Rp 58,5 triliun. Ni Made Sumiarsih, Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera, mengatakan, pemerintah akan mencari pinjaman untuk menambal kekurangan anggaran pembangunan bendungan sebesar Rp 21 triliun. Menurutnya, Kementerian PU-Pera telah mengajukan usulan pinjaman ke Islamic Development Bank (IDB) sebesar US$ 258 juta. "Sudah lama diusulkan ke IDB, tetapi belum ada kelanjutannya dari IDB," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (26/5). Selain ke IDB, Kementerian PU-Pera juga mengajukan pinjaman ke pemerintah China sebesar US$ 925 juta. Untuk usulan pinjaman itu, saat ini pengajuannya masih menunggu persetujuan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah China dan pemerintah Indonesia.