JAKARTA. Pemerintah tengah mencari pendanaan Rp 9 triliun untuk membangun jalur double track kereta api dari Jakarta sampai Surabaya. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemhub) Tundjung Inderawan menyebut, baru sebagian dari perlintasan Jakarta-Surabaya sepanjang 780 kilometer yang sudah memiliki double track.Tunjung menambahkan, untuk membangun double track di sepanjang jalur Jakarta Surabaya, pihaknya masih membutuhkan dana tak kurang hingga Rp 9 triliun hingga 2014. "Namun, karena keterbatasan pendanaan APBN maka kami akan menyelesaikannya secara parsial. Tetapi bisa juga pemerintah mencari pinjaman untuk mewujudkan proyek ini," kata Tundjung, Senin (4/10).Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Nugroho Indrio menjelaskan, saat ini baru sedikit lintas kereta api yang sudah memiliki fasilitas double track. Diantaranya Jakarta-Cirebon, serta Kutoarjo-Jogjakarta-Solo. Sementara lintas yang hanya memiliki fasilitas single track lebih banyak seperti Cirebon-Kroya-Purwokerto-Kutoarjo, Solo-Madiun-Surabaya, Cirebon-Pekalongan-Semarang dan Surabaya.Nugroho bilang, tahun depan pemerintah akan meresmikan double track sebagian lintas Cirebon-Kroya dari pendanaan APBN. Dari 150 kilometer panjang lintas tersebut, 50 kilometer diantaranya sedang dikerjakan double track. "Tapi saya tidak hapal nilai proyeknya berapa. Sehingga pemerintah memang masih membutuhkan banyak dana untuk proyek double track tersebut," kata Nugroho.Nugroho menambahkan, saat ini pemerintah tengah menjajaki pinjaman dari JICA, Jepang untuk membiayai pembangunan double track Cirebon-Kroya-Jogjakarta-Solo. Feasibility study tengah dirampungkan untuk mengetahui kebutuhan proyek tersebut. Sekedar informasi, biaya yang dibutuhkan untuk membangun satu kilometer rel kereta api sekitar Rp 20 miliar diluar pembebasan tanah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah cari utangan Rp 9 triliun
JAKARTA. Pemerintah tengah mencari pendanaan Rp 9 triliun untuk membangun jalur double track kereta api dari Jakarta sampai Surabaya. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemhub) Tundjung Inderawan menyebut, baru sebagian dari perlintasan Jakarta-Surabaya sepanjang 780 kilometer yang sudah memiliki double track.Tunjung menambahkan, untuk membangun double track di sepanjang jalur Jakarta Surabaya, pihaknya masih membutuhkan dana tak kurang hingga Rp 9 triliun hingga 2014. "Namun, karena keterbatasan pendanaan APBN maka kami akan menyelesaikannya secara parsial. Tetapi bisa juga pemerintah mencari pinjaman untuk mewujudkan proyek ini," kata Tundjung, Senin (4/10).Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Nugroho Indrio menjelaskan, saat ini baru sedikit lintas kereta api yang sudah memiliki fasilitas double track. Diantaranya Jakarta-Cirebon, serta Kutoarjo-Jogjakarta-Solo. Sementara lintas yang hanya memiliki fasilitas single track lebih banyak seperti Cirebon-Kroya-Purwokerto-Kutoarjo, Solo-Madiun-Surabaya, Cirebon-Pekalongan-Semarang dan Surabaya.Nugroho bilang, tahun depan pemerintah akan meresmikan double track sebagian lintas Cirebon-Kroya dari pendanaan APBN. Dari 150 kilometer panjang lintas tersebut, 50 kilometer diantaranya sedang dikerjakan double track. "Tapi saya tidak hapal nilai proyeknya berapa. Sehingga pemerintah memang masih membutuhkan banyak dana untuk proyek double track tersebut," kata Nugroho.Nugroho menambahkan, saat ini pemerintah tengah menjajaki pinjaman dari JICA, Jepang untuk membiayai pembangunan double track Cirebon-Kroya-Jogjakarta-Solo. Feasibility study tengah dirampungkan untuk mengetahui kebutuhan proyek tersebut. Sekedar informasi, biaya yang dibutuhkan untuk membangun satu kilometer rel kereta api sekitar Rp 20 miliar diluar pembebasan tanah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News