KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$ 85,1 juta pada Agustus lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan ditopang surplus pada neraca nonmigas US$ 840,2 juta, sedangkan neraca migas masih defisit US$ 755,1 juta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan terus memantau perkembangan neraca perdagangan. Pasalnya, kenaikan harga minyak mentah secara signifikan berpotensi mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia di sepanjang sisa tahun ini, terutama mengingat neraca migas yang masih defisit hingga bulan lalu. “Perkembangan dari pasar regional, pasar global, apa yang menimbulkan faktor positif, dan seterusnya. Kita lihat trennya,” tutur Sri Mulyani saat ditemui usai rapat kerja di DPR, Senin (16/9).
Pemerintah cermati dampak kenaikan harga minyak terhadap neraca dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$ 85,1 juta pada Agustus lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan ditopang surplus pada neraca nonmigas US$ 840,2 juta, sedangkan neraca migas masih defisit US$ 755,1 juta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan terus memantau perkembangan neraca perdagangan. Pasalnya, kenaikan harga minyak mentah secara signifikan berpotensi mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia di sepanjang sisa tahun ini, terutama mengingat neraca migas yang masih defisit hingga bulan lalu. “Perkembangan dari pasar regional, pasar global, apa yang menimbulkan faktor positif, dan seterusnya. Kita lihat trennya,” tutur Sri Mulyani saat ditemui usai rapat kerja di DPR, Senin (16/9).