KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas yang masih cukup tinggi membuat proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) tidak menjadi prioritas bagi pemerintah. Maka tak heran jika dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027, pemerintah lebih memilih untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara (PLTU). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng menjelaskan alasan pemerintah mengutamakan proyek PLTU Batubara karena adanya metode merit order yang diterapkan oleh PLN. Dalam merit order, PLN akan lebih memilih mengoperasikan pembangkit listrik dengan biaya yang lebih murah. "Merit order ini karena harga di ujung sudah ditetapkan, maka bagaimana operasi PLN dalam biaya minimal. Mana yang paling minimal, itu yang didahulukan," kata Andy pada Senin (16/10).
Pemerintah dahulukan proyek PLTU dibanding PLTG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas yang masih cukup tinggi membuat proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) tidak menjadi prioritas bagi pemerintah. Maka tak heran jika dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027, pemerintah lebih memilih untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara (PLTU). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng menjelaskan alasan pemerintah mengutamakan proyek PLTU Batubara karena adanya metode merit order yang diterapkan oleh PLN. Dalam merit order, PLN akan lebih memilih mengoperasikan pembangkit listrik dengan biaya yang lebih murah. "Merit order ini karena harga di ujung sudah ditetapkan, maka bagaimana operasi PLN dalam biaya minimal. Mana yang paling minimal, itu yang didahulukan," kata Andy pada Senin (16/10).