KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) dan Bank Indonesia (BI) baru saja menandatangani integrasi data devisa terkait kegiatan ekspor dan impor. Dengan penandatanganan tersebut, nantinya BI kejar data realtime Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB), bahkan hingga kegiatan ekspor impor e-commerce. "Jadi kami nanti tahu persis berapa ekspor impor total, termasuk e-commerce," jelas Farida Peranginangin, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Pelaporan BI, Senin (7/1).
Terkait data e-commerce, BI menyebut belum akan dilaksakan saat ini karena cakupannya yang masih terlalu luas dan sulit dijangkau. Kemudian mengenai impor, Farida mengatakan masih undervalue alias data impor masih terbilang kecil karena belum termasuk data e-commerce. Walhasil, defisit neraca dagang masih memiliki potensi pelebaran. Maka untuk memperbaiki defisit neraca dagang, BI dan pemerintah perlu data yang akurat melalui Sistem informasi Monitoring Devisa terIntegrasi (SiMoDIS). Hanya saja sistem ini masih fokus pada data ekspor.