KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan siap untuk memberlakukan program biodiesel B35 pada 1 Februari 2023. Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Edi Wibowo menyebut, program B35 resmi ditetapkan mulai awal Februari nanti. Terdapat 22 badan usaha bahan bakar minyak yang sudah siap mengimplementasikan kebijakan B35. “Pencampuran B35 pada tahun 2023 wajib dilakukan oleh 22 Badan Usaha BBM tersebut,” ujar dia, Selasa (24/1).
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut Pemerintah Akan Implementasikan B35 pada Februari 2023 Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No 208.K/EK.05/DJE/2022, alokasi B35 untuk periode Januari-Desember 2023 yakni sebanyak 13.148.594 kiloliter (KL) dengan cadangan sebesar 156.531 KL. Badan usaha yang menjadi penyalur B35 antara lain PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, PT AKR Corporindo Tbk, PT Exxonmobil Lubricants Indonesia, PT Petro Andalan Nusantara, PT Shell Indonesia, PT Cosmic Indonesia, PT Cosmic Petroleum Nusantara, dan PT Energi Coal Prima. Selanjutnya, ada PT Jagad Energy, PT Petro Energi Samudera, PT Baria Bulk Terminal, PT Mitra Andalan Batam, PT Sinaralam Dutaperdana II, PT Inti Lingga Sejahtera, PT Prima Transportasi Servis Indonesia, PT Mitra Utama Energi, PT Yavindo Sumber Persada, PT Petro Perkasa Indonesia, PT Laban Raya Samodra, PT Multi Trading Pratama, dan PT Elnusa Petrofin. Edi menambahkan, harga bahan bakar B35 bakal sama dengan harga minyak solar yang selama ini dijual di SPBU-SPBU milik Badan Usaha BBM. Sebagai contoh, jika di Pertamina, maka B35 dijual dengan merek dagang Biosolar dan Dexlite.