KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menggenjot penyelesaian megaproyek 35.000 megawatt (MW). Keduanya optimistis, megaproyek tersebut akan rampung antara tahun 2023 atau 2024. Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, penyelesaian megaproyek ini menyesuaikan supply-demand kelistrikan. Sehingga diperkirakan, penambahan signifikan baru akan berlangsung pada tahun 2020 mendatang, seiring dengan banyaknya pembangkit yang sudah siap beroperasi. Meski masih belum menyebut detailnya, namun Syofvi mengatakan bahwa pada tahun depan, ada tambahan sekitar 10.000 MW atau setara dengan 28,47% dari total kapasitas proyek. "Signifikan paling banyak masuk pada tahun 2020, diperkirakan 10.000 MW lebih. Jadi selesai antara 2023-2024," ungkap Syofvi dalam acara Diseminasi RUPTL 2019-2028 bertempat di Kantor Pusat PLN, Senin (18/3).
Pemerintah dan PLN optimistis megaproyek 35.000 megawatt selesai paling lambat 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menggenjot penyelesaian megaproyek 35.000 megawatt (MW). Keduanya optimistis, megaproyek tersebut akan rampung antara tahun 2023 atau 2024. Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, penyelesaian megaproyek ini menyesuaikan supply-demand kelistrikan. Sehingga diperkirakan, penambahan signifikan baru akan berlangsung pada tahun 2020 mendatang, seiring dengan banyaknya pembangkit yang sudah siap beroperasi. Meski masih belum menyebut detailnya, namun Syofvi mengatakan bahwa pada tahun depan, ada tambahan sekitar 10.000 MW atau setara dengan 28,47% dari total kapasitas proyek. "Signifikan paling banyak masuk pada tahun 2020, diperkirakan 10.000 MW lebih. Jadi selesai antara 2023-2024," ungkap Syofvi dalam acara Diseminasi RUPTL 2019-2028 bertempat di Kantor Pusat PLN, Senin (18/3).