KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh harga dan pasokan minyak goreng yang tak kunjung turun masih belum reda. Berbagai alasan yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan dinilai justru menambah ketidakpastian bagi masyarakat. Kebijakan minyak goreng satu harga dengan memberikan subsidi melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dimana harga minyak goreng dipatok Rp 14 ribu per liter dianggap hanya menambah masalah saja. Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih menilai Menteri Perdagangan kerap mengubah kebijakan tanpa memikirkan output dan outcome yang jelas. Pria yang akrab dipanggil Demer ini bilang perubahan kebijakan secara beruntun tidak hanya menyulitkan penerapannya di lapangan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerugian negara yang cukup signifikan.
Pemerintah Didesak Segera Atasi Masalah Minyak Goreng
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh harga dan pasokan minyak goreng yang tak kunjung turun masih belum reda. Berbagai alasan yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan dinilai justru menambah ketidakpastian bagi masyarakat. Kebijakan minyak goreng satu harga dengan memberikan subsidi melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dimana harga minyak goreng dipatok Rp 14 ribu per liter dianggap hanya menambah masalah saja. Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih menilai Menteri Perdagangan kerap mengubah kebijakan tanpa memikirkan output dan outcome yang jelas. Pria yang akrab dipanggil Demer ini bilang perubahan kebijakan secara beruntun tidak hanya menyulitkan penerapannya di lapangan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerugian negara yang cukup signifikan.