Pengusaha minta pemerintah turunkan harga udang



JAKARTA. Pada awal tahun 2015, harga udang masih tercatat tinggi. Saat ini rata-rata harga udang di pasaran sekitar Rp 70.000 - Rp 80.000 per kilogram (kg).  Harga ini dinilai tinggi dibandingkan denga ongkos produksi membudidayakan udang yang sekitar Rp 40.000 per kg. Sementara harga udang di pasar ekspor berada pada kisaran US$ 15 per kg hingga US$ 19 per kg, tergantung ukuran.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5) Thomas Darmawan mengatakan, bila pemerintah ingin mengejot produk perikanan seperti udang maka harga udang harus turun. Salah satu caranya adalah dengan membantu para petambak udang dari segi permodalan.

Sebab selama ini, perbankan agak enggan memberikan modal bagi petambah udang dan budidaya karena dinilai risikonya tinggi. Sementara bila tidak diberikan modal, para petani udang kesulitan memproduksi udang yang berkualitas dengan harga yang lebih rendah.


Bisa saja pemerintah membantu petambak udang dari segi modal dengan mempermudah akses meminjam modal dari bank, yang selama ini terasa sulit. Dengan begitu produksi udang meningkat dan harga bisa lebih murah. "Harga udang yang ideal itu sekitar Rp 50.000 per kg di pasaran," ujar Thomas kepada KONTAN, Rabu (4/2).

Thomas mengatakan dengan memberikan modal, pemerintah juga bisa membantu petambak udang untuk mengembangkan berberapa jenis udang unggulan. Salah satunya adalah udang vaname. Harga udang ini termasuk tinggi dan mudah dibudidayakan di Indonsia.

Udang Vaname bisa dikatakan lebih baik dibandingkan udang windu yang banyak dibudidayakan di Indoensia. Udang ini bisa panen dua sampai tiga kali dalam satu tahun.

Menurut Thomas, sekitar 40% dari total ekspor produk perikanan disumbang dari ekspor udang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia