BANDUNG. Agar produsen maupun penajin mainan lokal tidak kesulitan mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) mainan, pemerintah perlu memberi insentif bahkan menggratiskan biaya sertifikasi. Hal ini bisa menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap kemajuan produsen mainan lokal. "SNI mainan sebenarnya berdampak positif terhadap perkembangan industri mainan lokal. Saya melihat bahwa penerapan SNI punya ikhtisar meningkatkan keamanan dan kualitas, jadi spiritnya bagus. Karena sertifikasi ini menyangkut substansi dana, saya kira pemerintah harusnya gratiskan SNI untuk produsen lokal," kata pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi, Kamis (8/5). Acuviarta mengatakan insentif semacam ini dari pemerintah dibutuhkan untuk membangun industri dalam negeri. SNI pun diberlakukan harus dalam rangka membangun daya saing. Dalam jangka panjang, mainan Indonesia pun bisa go international, jangan terus-menerus dihajar mainan impor.
Pemerintah diminta gratiskan SNI produsen lokal
BANDUNG. Agar produsen maupun penajin mainan lokal tidak kesulitan mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) mainan, pemerintah perlu memberi insentif bahkan menggratiskan biaya sertifikasi. Hal ini bisa menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap kemajuan produsen mainan lokal. "SNI mainan sebenarnya berdampak positif terhadap perkembangan industri mainan lokal. Saya melihat bahwa penerapan SNI punya ikhtisar meningkatkan keamanan dan kualitas, jadi spiritnya bagus. Karena sertifikasi ini menyangkut substansi dana, saya kira pemerintah harusnya gratiskan SNI untuk produsen lokal," kata pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi, Kamis (8/5). Acuviarta mengatakan insentif semacam ini dari pemerintah dibutuhkan untuk membangun industri dalam negeri. SNI pun diberlakukan harus dalam rangka membangun daya saing. Dalam jangka panjang, mainan Indonesia pun bisa go international, jangan terus-menerus dihajar mainan impor.