KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Insiden ledakan smelter nikel milik PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) pada Kamis (16/5) menambah panjang rentetan ledakan smelter di Indonesia. Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak pemerintah segera melakukan audit kelayakan semua smelter perusahaan China di Indonesia. "Pemerintah jangan menunda lagi audit kelayakan ini agar tidak jatuh korban semakin banyak. Kerap terjadinya kecelakaan smelter itu karena Pemerintah lamban mengaudit seluruh smelter perusahaan China," kata Mulyanto kepada Kontan, Minggu (19/5).
Baca Juga: Kementerian ESDM: Perbaikan Aspek Keamanan di Smelter China Penting Dilakukan Mulyanto mengatakan, insiden pada tungku smelter milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada tahun lalu seharusnya menjadi pendorong bagi Pemerintah untuk aktif menjalankan audit kepada seluruh smelter. Ia menambahkan, peristiwa ledakan smelter yang berulang ini mencerminkan tata kelola usaha industri smelter tidak sebaik yang digembar-gemborkan Pemerintah. Karena itu, Mulyanto mendesak pemerintah tegas dan segera mengaudit seluruh smelter yang ada serta mengevaluasi tata kelola industri smelter, termasuk jarak bangunan smelter dengan pemukiman penduduk. "Masak jarak bangunan smelter dan pemukiman hanya 21 meter. Ini kan sangat berisiko. Kok bisa mendapat izin," tegas Mulyanto.