JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemperin) tengah mendorong kemajuan Industri Kecil Menengah (IKM) galangan kapal di berbagai daerah. Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemperin, Endang Suwartini menjelaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia (SDM) IKM galangan kapal. Adapun pengembangan yang dilaksanakan berupa pemberian bimbingan teknis perbaikan kapal dan juga sertifikasi kompetensi SDM IKM pembuatan kapal.
“Kami berharap pemberian bimbingan teknis dapat meningkatkan pengetahuan dan juga membuka wawasan para SDM IKM kapal baik dari segi teori teknis maupun manajemen usaha. Selain itu melalui sertifikasi kompetensi SDM kapal, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kapal dan meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen,” papar Endang melalui keterangan resmi, Minggu (8/1). Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemperin Gati Wibawaningsih mengatakan, IKM telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sebagai sektor yang mendominasi populasi industri di Indonesia. "IKM mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara dan penyerapan tenaga kerja,” kata Gati dalam kunjungan kerja di IKM kapal PT Barokah Marine, Pekalongan, Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut, Gati dan rombongan melihat secara langsung proses pembuatan kapal di perusahaan IKM yang memproduksi kapal tongkang, ponton, keruk, dan paralon tersebut. Selain memproduksi kapal, perusahaan yang mempekerjakan 51 karyawan itu juga melayani jasa reparasi kapal dan modifikasi kapal.
Gati mengatakan, peranan IKM cukup signifikan baik dalam memproduksi kapal-kapal nelayan maupun untuk jasa perbaikan kapal. “Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat IKM kapal, seperti yang berada di Kota Pekalongan,” ujarnya. Gati juga berharap, IKM kapal turut berkontribusi memajukan sektor kelautan. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, luas wilayah laut Indonesia yang mencapai 70 persen memiliki potensi ekonomi sektor kelautan di Indonesia sebesar 1,2 triliun dollar AS per tahun dan diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 40 juta orang. (Pramdia Arhando Julianto) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia