JAKARTA. Pemerintah mendorong PT Angkasa Pura II (AP II) untuk melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini. Pasalnya, perusahaan pelat merah penyedia fasilitas bandara ini sedang memerlukan banyak modal untuk pengembangan usaha.Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan perseroan didorong untuk memanfaatkan likuiditas yang sedang berlimpah di pasar modal. "Kita lagi persiapkan AP II, dan mendorong bisa masuk bursa di tahun ini," jelas Mustafa, Rabu (16/3).Saat ini pemerintah sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memprivatisasi perusahaan tersebut. Jika layak,maka pemerintah akan membawa ke Komite Privatisasi untuk dinilai kembali.Sampai saat ini, PT Angkasa Pura II hanya memiliki kapasitas bandara dengan jumlah 18 juta penumpang. Padahal jumlah penumpang di bandara mencapai 44 juta orang per tahun. Dari segi kapasitas penumpang, fasilitas PT Angkasa Pura II sudah tidak layak. Maka pemerintah mendorong untuk memperluas fasilitas bandara dengan memanfaatkan dana dari pasar modal."Tapi belum kita putuskan persentasenya dan target perolehan dananya," imbuh Mustafa.Sebelumnya, Direktur PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan anggaran belanja modal mereka tahun ini mencapai Rp 2,48 triliun. Dana itu akan digunakan untuk belanja rutin sebesar Rp 578 miliar, dan pengembangan bandara Rp 1,91 triliun."Untuk pengembangan bandara anggaran single years sebesar Rp 683 miliar, dan multi years Rp 873 miliar," terang Tri.Tri menjelaskan, pengembangan bandara yang akan dilakukan oleh AP II pada tahun ini di antaranya adalah penyelesaian pembangunan Bandara Kualanamu-Medan, dan perluasan Bandara Minangkabau-Padang. Sementara pengembangan Bandara Soekarno-Hatta baru akan dimulai pada 2012.Saat ini, dari 12 bandara yang dikelola AP II hanya terdapat dua bandara yang utilisasinya lebih rendah dari kapasitas. Dua bandara itu adalah Sultan Iskandarmuda Airport dan Halim Perdana Kusuma. Sedangkan, utilisasi bandara lainnya sudah jauh melebihi kapasitas. Salah satunya, Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki kapasitas 22 juta penumpang, tapi sejauh ini harus menampung sebanyak 44,35 juta penumpang per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah dorong IPO Angkasa Pura II di tahun ini
JAKARTA. Pemerintah mendorong PT Angkasa Pura II (AP II) untuk melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini. Pasalnya, perusahaan pelat merah penyedia fasilitas bandara ini sedang memerlukan banyak modal untuk pengembangan usaha.Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan perseroan didorong untuk memanfaatkan likuiditas yang sedang berlimpah di pasar modal. "Kita lagi persiapkan AP II, dan mendorong bisa masuk bursa di tahun ini," jelas Mustafa, Rabu (16/3).Saat ini pemerintah sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memprivatisasi perusahaan tersebut. Jika layak,maka pemerintah akan membawa ke Komite Privatisasi untuk dinilai kembali.Sampai saat ini, PT Angkasa Pura II hanya memiliki kapasitas bandara dengan jumlah 18 juta penumpang. Padahal jumlah penumpang di bandara mencapai 44 juta orang per tahun. Dari segi kapasitas penumpang, fasilitas PT Angkasa Pura II sudah tidak layak. Maka pemerintah mendorong untuk memperluas fasilitas bandara dengan memanfaatkan dana dari pasar modal."Tapi belum kita putuskan persentasenya dan target perolehan dananya," imbuh Mustafa.Sebelumnya, Direktur PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan anggaran belanja modal mereka tahun ini mencapai Rp 2,48 triliun. Dana itu akan digunakan untuk belanja rutin sebesar Rp 578 miliar, dan pengembangan bandara Rp 1,91 triliun."Untuk pengembangan bandara anggaran single years sebesar Rp 683 miliar, dan multi years Rp 873 miliar," terang Tri.Tri menjelaskan, pengembangan bandara yang akan dilakukan oleh AP II pada tahun ini di antaranya adalah penyelesaian pembangunan Bandara Kualanamu-Medan, dan perluasan Bandara Minangkabau-Padang. Sementara pengembangan Bandara Soekarno-Hatta baru akan dimulai pada 2012.Saat ini, dari 12 bandara yang dikelola AP II hanya terdapat dua bandara yang utilisasinya lebih rendah dari kapasitas. Dua bandara itu adalah Sultan Iskandarmuda Airport dan Halim Perdana Kusuma. Sedangkan, utilisasi bandara lainnya sudah jauh melebihi kapasitas. Salah satunya, Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki kapasitas 22 juta penumpang, tapi sejauh ini harus menampung sebanyak 44,35 juta penumpang per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News