KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis regenerasi petani muda dinilai sebagai tantangan bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Untuk mengatasinya perlu inovasi dan kreativitas agar pertanian menarik bagi generasi muda. Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim menyebutkan, penerapan teknologi pertanian modern menjadi salah satu solusinya. “Bertani tidak harus berlumpur, dengan teknologi para milenial dapat bertani tanpa harus berkotor-kotor," kata Lukmanul Hakim dalam keterangannya, Kamis (29/4). Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah petani menurun, dan petani muda hanya 6% (2,7 juta) dari total petani Nusantara yang berjumlah 33,4 juta. Salah satu upaya menarik pemuda bertani adalah pengembangan Greenhouse Aquaponik untuk budidaya pertanian dan perikanan.
Pemerintah dorong lahirnya petani milenial melalui teknologi pertanian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis regenerasi petani muda dinilai sebagai tantangan bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Untuk mengatasinya perlu inovasi dan kreativitas agar pertanian menarik bagi generasi muda. Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim menyebutkan, penerapan teknologi pertanian modern menjadi salah satu solusinya. “Bertani tidak harus berlumpur, dengan teknologi para milenial dapat bertani tanpa harus berkotor-kotor," kata Lukmanul Hakim dalam keterangannya, Kamis (29/4). Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah petani menurun, dan petani muda hanya 6% (2,7 juta) dari total petani Nusantara yang berjumlah 33,4 juta. Salah satu upaya menarik pemuda bertani adalah pengembangan Greenhouse Aquaponik untuk budidaya pertanian dan perikanan.