KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong penggunaan gas untuk keperluan dalam negeri. Salah satu caranya dengan mendorong pembangunan terminal mini LNG dengan moda transportasi truk untuk wilayah terpencil yang tidak terjangkau jaringan pipa gas. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto menyatakan, terminal mini LNG sangat tepat digunakan untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan. “Jadi kecil-kecil saja (terminal LNG) karena kan untuk pulau-pulau. Kalau (terminal LNG) yang besar-besar sudah ada FSRU milik Nusantara Regas dan FSRU Lampung,” ujar Djoko dalam keterangan tertulis pada Kamis (2/8) seperti dikutip dari www.migas.esdm.go.id. Hingga tahun depan, pemerintah menargetkan pembangunan enam terminal mini LNG. Dengan begitu, diharapkan semakin banyak wilayah Indonesia yang terlistriki.
Pemerintah dorong pembangunan terminal mini LNG di wilayah terpencil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong penggunaan gas untuk keperluan dalam negeri. Salah satu caranya dengan mendorong pembangunan terminal mini LNG dengan moda transportasi truk untuk wilayah terpencil yang tidak terjangkau jaringan pipa gas. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto menyatakan, terminal mini LNG sangat tepat digunakan untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan. “Jadi kecil-kecil saja (terminal LNG) karena kan untuk pulau-pulau. Kalau (terminal LNG) yang besar-besar sudah ada FSRU milik Nusantara Regas dan FSRU Lampung,” ujar Djoko dalam keterangan tertulis pada Kamis (2/8) seperti dikutip dari www.migas.esdm.go.id. Hingga tahun depan, pemerintah menargetkan pembangunan enam terminal mini LNG. Dengan begitu, diharapkan semakin banyak wilayah Indonesia yang terlistriki.