Pemerintah Dorong Pembiayaan Kreatif Infrastruktur Transportasi Ditingkatkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong penggunaan pembiayaan kreatif untuk proyek infrastruktur transportasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, APBN cenderung naik sekitar 2% sampai 5%. Namun demikian, pagu anggaran Kemenhub terbilang mengalami tren penurunan.

Tercatat, pada tahun 2015 Kemenhub mendapat anggaran Rp 65 triliun. Namun pagu anggaran tahun 2023 sekitar Rp 36 triliun.


"Pak Presiden mengingatkan creative financing adalah upaya yang harus dilakukan," ucap Budi Karya dalam konferensi pers, Rabu (20/12).

Baca Juga: Kemenhub Rampungkan 21 PSN Sektor Transportasi Hingga Tahun 2023

Lebih lanjut, Budi Karya mengatakan, pihaknya telah membentuk satu biro yakni pusat pembiayaan infrastruktur transportasi. Tugasnya untuk mencari sumber pembiayaan di luar APBN.

Selain itu, Kemenhub melakukan reformasi birokrasi untuk menggenjot investasi. Misalnya terkait upaya penyederhanaan, percepatan, atau kemudahan perizinan.

Adapun, total investasi proyek di sektor transportasi pada 2020-2024 mencapai Rp 1.288 triliun. Dari jumlah itu, dana APBN hanya Rp 266,64 triliun. Sisanya berasal dari sumber pembiayaan kreatif seperti KPBU dan lainnya.

Baca Juga: Kemenhub Gelar Posko Pusat Terpadu Untuk Pastikan Kelancaran Angkutan Nataru

"Artinya kita hanya mampu menyedikan 20%, kita harus mengupayakan creative financing yang akan didukung oleh swasta," ungkap Budi Karya.

Budi Karya mencontohkan, jika pembangunan kereta cepat yang menyambung hingga Surabaya nanti dilakukan, akan didorong dengan skema pembiayaan kreatif. Apalagi, semakin panjang kereta cepat, semakin ekonomis suatu proyek. 

Budi Karya mengatakan, jarak Jakarta-Surabaya yang sekitar 900 kilometer bisa dicapai kira-kira dua jam. 

"Ini akan kompetitif dibandingkan dengan pesawat. Oleh karenanya creative financing akan dilakukan nanti akan bersama-sama dengan diprakarsai membuat desain dan kami berikan tender yang terbaik jadi pemenang," pungkas Budi Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati