KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Menjelang ujung tahun, pemerintah masih terus berupaya mendorong realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L). Belanja pemerintah menjadi salah satu kunci menahan perlambatan ekonomi nasional di tengah gejolak global sepanjang tahun ini. Upaya optimalisasi belanja pemerintah juga gencar dilakukan di di tingkat daerah, di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT). Alokasi APBN untuk Provinsi NTT, baik melalui K/L maupun Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp 35,08 triliun pada 2019. Anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,49 triliun. Baca Juga: Mendagri bakal ungkap provinsi yang tak serap 60% APBD hingga akhir tahun
Pemerintah dorong penyerapan belanja APBN di daerah lebih optimal
KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Menjelang ujung tahun, pemerintah masih terus berupaya mendorong realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L). Belanja pemerintah menjadi salah satu kunci menahan perlambatan ekonomi nasional di tengah gejolak global sepanjang tahun ini. Upaya optimalisasi belanja pemerintah juga gencar dilakukan di di tingkat daerah, di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT). Alokasi APBN untuk Provinsi NTT, baik melalui K/L maupun Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp 35,08 triliun pada 2019. Anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,49 triliun. Baca Juga: Mendagri bakal ungkap provinsi yang tak serap 60% APBD hingga akhir tahun