Pemerintah dorong penyerapan belanja K/L bisa 95%



JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendorong realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) tahun ini lebih baik dibanding tahun-tahun lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan opsi komponen pertumbuhan yang bisa diharapkan untuk mendorong pertumbuhan hanyalah konsumsi pemerintah. Ekspor tidak bisa diharapkan untuk ekonomi tahun ini dan tahun depan.

Apalagi Bank Indonesia (BI) sudah merevisi kinerja ekspor tahun ini akan drop hingga 14%, dari sebelumnya 11%. Konsumsi rumah tangga pun diperkirakan akan relatif stabil pada level 5% hingga akhir tahun seperti triwulan pertama.


Alhasil konsumsi pemerintah menjadi tumpuan. Harapannya, apabila realisasi belanja pemerintah apalagi belanja infrastruktur terealisasi, maka dampaknya pada konsumsi rumah tangga dan investasi swasta alias Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) akan berefek. Maka dari itu, pemerintah menargetkan realisasi belanja kementerian/lembaga tahun ini bisa mencapai angka 95%.

Menurut Suahasil, dalam lima tahun terakhir penyerapan anggaran belanja kementerian/lembaga berada pada level sekitar 90%-93%. Pemerintah akan memperbaiki penyerapan tersebut ke arah 94%-95%. "Itu jadi target. Karena itu real money yang turun ke masyarakat," ujarnya pekan lalu.

Penyerapan belanja kementerian/lembaga pada tahun lalu adalah 93,4% dari pagu Rp 602,3 triliun. Data terakhir Kemkeu mencatat, realisasi belanja kementerian/lembaga pada 15 Mei 2015 baru 16,3% atau Rp 129,5 triliun dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 Rp 795,5 triliun.

Secara nominal dari sisi pagu belanja kementerian/lembaga mengalami kenaikan tahun ini. Apabila penyerapan bisa mencapai 95%, pemerintah yakin ekonomi tahun ini bisa di atas 5%. Pertumbuhan ekonomi 2014 yang tercatat 5,02% diakui Suahasil harus menjadi pertumbuhan ekonomi terendah.

Saat ini, menurutnya, proses penyerapan anggaran sedang dalam fase meningkat. Dana desa periode pertama berikut transfer daerah sudah cair. Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke-13 akan cair. Komponen-komponen tersebut akan membuat ekonomi triwulan III dan IV meningkat. "Triwulan I kemarin rendah karena memang tidak ada yang terjadi. Cuma (realisasi) gaji pegawai aja," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie