Pemerintah dorong program PKH guna menekan angka kemiskinan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa pemerintahan Jokowi-JK yang sangat berfokus terhadap upaya pengurangan kemiskinan, secara serius menggarap strategi kebijakan pengurangan kemiskinan dan ketimpangan, yang bertujuan untuk pengurangan beban orang miskin, serta peningkatan pendapatan orang miskin dan rentan yaitu, 40% penduduk terbawah.

"Target-target sasaran atau program-program yang terkait terhadap pengurangan kemiskinan, itu merujuk kepada target utamanya yaitu, terlaksananya Program Keluarga Harapan (PKH)," ujar Harry Hikmat, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial (Kemsos). Rabu (24/10)

Salah satu program prioritas nasional untuk penanganan kemiskinan adalah PKH. Ada lima tujuan dari PKH yaitu, meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat (KPM), mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian KPM dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan sosial, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, serta mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada KPM.


Badan Kebijakan Fiskal (BKF) merilis efektifitas bansos pada tahun 2014 - 2015, bahwa PKH dinilai paling efektif dalam menurunkan gini ratio -0,04 dan penurunan angka kemiskinan -0,15.

Walaupun anggaran untuk PKH lebih kecil dari bantuan sosial dan subsidi lainnya, PKH berdampak paling besar terhadap penurunan gini ratio dan angka kemiskinan.

"PKH juga merubah pola perilaku KPM untuk mengakses fasilitas kesehatan, hal ini terlihat dari peningkatan kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis meningkat 6,1%, kelahiran di fasilitas kesehatan meningkat 4,3%, kemudian anak-anak yang mendapatkan imunisasi secara lengkap meningkat 4,5%, serta kunjungan rawat jalan meningkat 0,8%," ujar Harry kembali.

Di sisi lain, PKH juga meningkatkan kesadaran anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan dasar. Peningkatan kesadaran untuk mengakses fasilitas pendidikan yang signifikan adalah anak usia SMP yaitu meningkat 9,5%.

Kemudian, kesadaran untuk mengakses fasilitas pendidikan setingkat SMA, meningkat 8,8%, dan anak usia sekolah setingkat SD meningkat 1,8%.

Asal tahu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2018 ialah sebanyak 25,95 juta penduduk, turun 1,82 juta penduduk dibandingkan dengan Maret 2017 sebesar 27,77 juta penduduk (yoy). Persentase penurunan kemiskinan turun menjadi 9,82% pada Maret 2018 dari 10,64% pada Maret 2017 (yoy).

Dengan adanya komitmen penuh dari pemerintah dalam strategi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan yang dilakukan secara serius, dan dengan berbagai strategi program perlindungan sosial tersebut.

Diharapkan target Jokowi bahwa tingkat kemiskinan pada tahun 2019 akan turun lagi ke 8,5% hingga 9,5% akan tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto