KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar energi dari Universitas Gajah Mada, Tumiran, menilai bahwa belum ada urgensi terkait dengan pasal power wheeling dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET) karena risikonya yang besar bagi negara. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh permintaan listrik yang masih rendah dan ketersediaan pasokan listrik yang mencukupi. Tumiran menyarankan agar sebelum menerapkan power wheeling, pemerintah dan DPR harus memprioritaskan pembahasan regulasi yang memudahkan investasi. "Dengan meningkatnya investasi, akan meningkat pula permintaan listrik," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (4/4).
Pemerintah & DPR Diminta Prioritaskan Regulasi yang Mudahkan Investasi Sektor Energi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar energi dari Universitas Gajah Mada, Tumiran, menilai bahwa belum ada urgensi terkait dengan pasal power wheeling dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET) karena risikonya yang besar bagi negara. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh permintaan listrik yang masih rendah dan ketersediaan pasokan listrik yang mencukupi. Tumiran menyarankan agar sebelum menerapkan power wheeling, pemerintah dan DPR harus memprioritaskan pembahasan regulasi yang memudahkan investasi. "Dengan meningkatnya investasi, akan meningkat pula permintaan listrik," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (4/4).