KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengevaluasi 54 proyek pembangkit listrik yang masuk dalam program 35 Giga Watt (GW). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengungkapkan 54 proyek ini dalam status belum berkontrak atau Power Purchase Agreement (PPA) dengan total kapasitas mencapai 1.563 MW. "Ini kita evaluasi, karena kita semua tahu pembangkit ini rata rata adalah PLTU. Dan saat ini lembaga keuangan luar negeri itu banyak yang menghentikan pendanaan untuk PLTU ini," ungkap Rida dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (4/6).
Baca Juga: Harga batubara stabil di atas US$ 100 per ton, begini proyeksi selanjutnya Rida menjelaskan, 54 proyek tersebut merupakan pembangkit yang dioperasikan oleh PLN, untuk itu proses evaluasi pun turut dilakukan oleh PLN. Ada sejumlah opsi yang dinilai bisa dilakukan untuk 54 proyek pembangkit ini antara lain diganti dengan pembangkit berbasis EBT atau diganti dengan proyek infrastruktur kelistrikan seperti pembangunan transmisi dan gardu induk. Adapun, realisasi program 35 GW (35 ribu MW) per April 2021 pembangkit yang telah Commercial on Date (CoD) sebanyak 284 unit dengan kapasitas total mencapai 10.069 MW, 91 unit tahap konstruksi dengan total kapasitas 17.964 MW, 43 unit masuk tahapan kontrak namun belum konstruksi dengan kapasitas total 6.228 MW. Kemudian 25 unit dengan kapasitas 839 MW masuk tahap pengadaan dan 54 unit belum kontrak/PPA dengan kapasitas 1.563 MW. Baca Juga: Kementerian ESDM sebut listrik listrik 450 VA mulai tahun hanya untuk golongan ini