Pemerintah evaluasi ketersediaan pangan tiap pekan



JAKARTA. Pemerintah berjanji memantau ketersediaan enam kebutuhan pangan pokok, yakni beras, bawang putih, cabai, gula dan daging sapi dengan pengawasan yang lebih ketat. Bahkan, pemerintah akan mengevaluasi pergerakan harga pangan pokok ini setiap pekan.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pemantauan ketersediaan pasokan kebutuhan pangan pokok itu dilakukan oleh tim teknis di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Tujuannya, "Agar ketika terjadi perubahan ketersediaan bahan pangan, secara mendadak, pemerintah bisa segera bertindak. Sehingga gejolak harga pangan bisa dihindari," ungkapnya, di kompleks istana Selasa (10/5).

Presiden Joko Widodo memerintahkan menteri terkait menjaga stabilitas harga pangan serta ketersediaan transportasi menjelang puasa dan Lebaran. Sebab kenaikan harga pangan menjelang Lebaran serta keterbatasan transportasi menjadi masalah klasik dari waktu ke waktu. Beberapa komoditas pangan yang perlu diperhatikan adalah beras, daging sapi, bawang merah, dan cabai.


Menurut Djarot, berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan pekan pertama Mei 2016, ada beberapa komoditas yang harganya masih tinggi dan perlu dikendalikan. "Harga bawang dan daging sapi masih tinggi," ujarnya.

Untuk meredam kenaikan harga bahan pokok ini, kata Djarot, pemerintah akan menjamin ketersediaan bahan pangan itu di pasaran.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution menyatakan, untuk menjaga pasokan, langkah utama yang akan dilakukan pemerintah adalah mendorong kelancaran pasokan dari produsen hingga ke pasar.

Untuk menjaga stabilitas harga beras, kata Djarot, saat ini Bulog masih memiliki stok beras sebanyak 2 juta ton yang siap diguyur ke pasar untuk meredam kenaikan harga. Khusus untuk meredam harga daging, kata Djarot, pemerintah akan mempercepat impor daging sapi yang dilakukan oleh PT Berdikari sebanyak 1.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia