Pemerintah evaluasi kinerja daerah otonomi 2010



JAKARTA. Pemerintah mengevaluasi kinerja seluruh daerah otonomi selama tahun 2010. Jika tidak ada perubahan jadwal, hasil evaluasi itu akan disampaikan ke publik pada 25 April nanti.Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menjelaskan evaluasi mencakup 497 kabupaten/kota serta 33 provinsi. Evaluasi juga menyoroti kinerja daerah pemekaran yang baru hingga berusia tiga tahun. "Kami mengevaluasi secara keseluruhan," ujar Gamawan usai rapat koordinasi komite pendidikan di kantor wakil presiden, Senin (11/4).Proses evaluasi itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerintahan Daerah. Kata Gamawan, evaluasi tersebut mencakup kinerja penyelenggaraan otonomi daerah serta laporan keuangan mereka. Sebagai informasi, sebanyak 205 daerah otonomi baru lahir hingga tahun 2009. Rinciannya, ada 7 provinsi, 164 kabupaten dan 34 kota. Total daerah otonom hingga kini berjumlah 530 daerah terdiri dari 33 provinsi, 399 kabupaten dan 98 kota. Setelah itu, sejak tahun 2010 pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menghentikan sementara alias moratorium pemekaran daerah hingga revisi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah kelar.Nantinya, evaluasi daerah pemekaran akan bergulir setiap tahun. Gamawan bilang, poses evaluasi mulai dari pembinaan apabila setelah tiga tahun kinerjanya rendah. Jika kinerjanya tetap tidak ada perubahan maka daerah pemekaran baru itu berpeluang untuk digabungkan kembali dengan daerah induknya. "Mudah-mudahan jangan seperti itulah," kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu.Penyampaian evaluasi daerah pemekaran baru dilaksanakan tahun ini. Gamawan beralasan tahun lalu terdapat 244 pemilihan kepala daerah (pilkada). Dia mengatakan, pemerintah khawatir hasil evaluasi akan menjadi alat politik peserta pilkada.Cuma, dia menjamin publik akan mengetahui hasil evaluasi penyelenggaran kinerja otonomi daerah sepanjang tahun 2010 lalu. "Untuk tahun ini kami umumkan biar daerah tahu semua posisinya dimana dan kinerjanya bagaimana," kata mantan gubernur Sumatera Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can