Pemerintah Fokus Optimalkan Lahan Ekstensifikasi Food Estate pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan Pemerintah akan memfokuskan program food estate pada pengoptimalan kondisi lahan ekstensifikasi yang telah dikembangkan pada tahun 2021. Pengoptimalan akan dilakukan pada lahan food estate yang ada di Kalimantan Tengah.

"Secara bertahap kami akan fokus untuk mengoptimalkan lahan-lahan food estate yang baru dikembangkan tersebut agar dapat mencapai kapasitas produksi yang optimum," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil kepada Kontan.co.id, Senin (25/7).

Pasalnya, pada tahun 2023, sesuai arahan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) rencananya akan dilakukan optimasi pada lahan food estate seluas 8.000 hektar. Dengan rincian 5.000 hektar di Kabupaten Kapuas dan 3.000 hektar di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.


Tahun depan juga akan dilakukan pembuatan prasarana pengairan pada level mikro pada lokasi food estate. Yakni, prasarana yang berada di sekitar lahan pertanian. Hal ini sesuai kapasitas dan kewenangan yang dimiliki Kementan.

Baca Juga: Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Jepang, Ini Topik yang Dibahas

"Sementara prasarana pengairan makro, seperti jaringan irigasi primer dan sekunder akan digarap oleh Kementerian PUPR," imbuhnya.

Ali menjelaskan, progres pelaksanaan food estate tahun 2020 melalui kegiatan intensifikasi lahan, dengan luas tanam 29.436 hektar, untuk pengembangan komoditas utama padi menghasilkan Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 114.658 ton.

Hasil produksi tersebut, diklaim naik sebanyak 38.128 ton dari sebelum adanya kegiatan pengembangan food estate. Kemudian pada tahun 2021 melalui kegiatan intensifikasi lahan juga dengan luas tanam 14.135 hektar, untuk pengembangan komoditas utama padi menghasilkan Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 49.070 ton. Atau naik 5.140 ton dari sebelum adanya kegiatan pengembangan Food Estate.

Selanjutnya untuk kegiatan ekstensifikasi lahan yang baru dilaksanakan pada tahun 2021 seluas 16.643 hektar, Ali menerangkan saat ini progresnya antara lain telah dilakukan Land clearing/land levelling seluas 15.695,25 hektar (94,31%).

Tak hanya itu, dilakukan juga olah tanah seluas 4.153,53 hektar (24,96%) dan progres tanam seluas 2.821,76 hektar (16.95%).

Baca Juga: Indonesia Mengajak dan Mendorong Negara G20 Mempercepat Transisi Energi Hijau

Bisa dikatakan untuk ekstensifikasi memang belum optimal, maka perlu dilakukan peningkatan pada tahun 2023 mendatang.

"Hal ini disebabkan curah hujan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap kondisi lahan yang masih tergenang, sementara infrastruktur irigasinya masih dalam taraf pengerjaan oleh Kementerian PUPR," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi