KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah gagal memenuhi target indikatif penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara sebesar Rp 6 triliun melalui lelang hari ini (24/7). Hal ini mengingat, nominal dana yang diserap pemerintah hanya mencapai Rp 4,81 triliun dari total penawaran masuk sebesar Rp 9,88 triliun. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, permintaan yield yang terlampau tinggi dari para investor membuat pemerintah tidak bisa menyerap dana secara maksimal pada lelang kali ini. Sebagai contoh, yield terendah yang diminta investor untuk seri SPNS11012019 mencapai 6,21%. Padahal, yield rata-rata untuk seri tersebut di pasar sekunder hanya di kisaran 5,5%.
Pemerintah gagal penuhi target lelang sukuk Rp 6 triliun, apa sebabnya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah gagal memenuhi target indikatif penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara sebesar Rp 6 triliun melalui lelang hari ini (24/7). Hal ini mengingat, nominal dana yang diserap pemerintah hanya mencapai Rp 4,81 triliun dari total penawaran masuk sebesar Rp 9,88 triliun. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, permintaan yield yang terlampau tinggi dari para investor membuat pemerintah tidak bisa menyerap dana secara maksimal pada lelang kali ini. Sebagai contoh, yield terendah yang diminta investor untuk seri SPNS11012019 mencapai 6,21%. Padahal, yield rata-rata untuk seri tersebut di pasar sekunder hanya di kisaran 5,5%.