Pemerintah gandakan penyaluran beras raskin



JAKARTA. Pemerintah akan menambah dua kali lipat penyaluran beras miskin (raskin) pada September 2015 untuk menjaga masyarakat miskin dari dampak El Nino. Penyaluran raskin tersebut diharapkan juga bisa meredam inflasi tinggi akhir tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo mengatakan,  dalam pertemuan itu, Sofyan juga didampingi oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. "Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk menjaga suplai kebutuhan pangan," kata Sofyan, Kamis (6/8).

Seperti diketahui, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5,5 triliun untuk menghadapi El Nino tahun ini. Dari dana itu, sebesar Rp 3,5 triliun akan dipakai untuk menambah anggaran ketahanan pangan terutama beras dan Rp 2 triliun untuk peningkatan pasokan air pertanian, seperti pembuatan embung.


Ekonom Bank Nasional Indonesia Ryan Kiryanto mengaku cukup khawatir akan dampak El Nino terhadap inflasi tahun ini. Menurutnya,  Elnino menjadi salah satu tantangan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi di semester kedua tahun ini. "Ada juga faktor eksternal seperti penurunan harga komoditas dan rencana kenaikan suku bunga Amerika," katanya.

Dia bilang, El Nino akan membuat hasil panen menurun sehingga akan meningkatkan harga bahan makanan. Hal inilah yang kemudian menyulut inflasi dan pada akhirnya mengganggu daya beli masyarakat. "Pemerintah jangan menganggap enteng masalah El Nino," kata Ryan.

Saat ini, peningkatan daya beli dan konsumsi memang menjadi fokus pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi semester II 2015. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, untuk meningkatkan daya beli dan konsumsi, pemerintah segera merealisasikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR ini menjadi harapan pemerintah guna menambah belanja modal pemerintah dan mengerek investasi masyarakat. "Lapangan kerja akan bertambah dan daya beli naik," ujar Bambang, Kamis (6/8) di Istana Negara, Jakarta.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim pasokan beras dalam negeri masih cukup sehingga opsi impor masih belum diperlukan. Apalagi, menurutnya, Kemtan telah melakukan beberapa langkah meminimalisir dampak El Nino. Seperti, mendistribusikan 21.000 pompa air, membangun irigasi tersier 1,3 juta hektare (ha), dan membuat embung serta sumur dangkal.

Sampai saat ini, Kemtan mencatat, luasan lahan pertanian yang terkena puso sekitar 52.000 ha, dengan potensi kehilangan produksi sebesar 250.000 ton-300.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia